[TwoShoot] I Don’t Wanna Hurt You (END)

Tittle           :  I Don’t Wanna Hurt You

Main Cast   :   – Jessica Jung (Girls Generation)

–    Byun Baekhyun (EXO-K)

Other Cast  :   Find in the story ^^

Rating        :   General

Genre         :   Romance, Sad, Hurt, Family Life

Length        :   Two shoot

Author        :   Kim Hee Jin

Sorry ya semua aku bilang ini mau di post hari sabtu ternyata bisanya sekarang ._.

Happy Reading

–:–:–:–:–:–:–:–:–:–:–:–:–:–:—

Baekhyun hanya bisa terdiam. Matanya tidak sanggup lagi menahan air mata yang akan menetes sebentar lagi, Rasanya perih sekali. Tidak bisakah yeoja itu mendengar penjelasannya dulu. Mengapa yeoja itu bersikap semaunya. Tanpa memikirkan perasaannya

-::–::–::–::–::-::–::–::–::–::-

Ini sudah kelima kalinya Baekhyun  terus memandangi kertas ditangannya lalu membuangnya, mengambilnya lagi, melihatnya lagi dan lagi – lagi membuangnya.

Dasi dikerah bajunya sudah tidak terbentuk lagi. Pikiran yang sudah terus bersarang didalam otaknya selama 5 bulan ini, dan membuat namja itu semakin hari terlihat semakin tua, pasalnya pikiran it uterus membuatnya stress bahkan menangis. Hidup tanpa kepastian dari berliannya membuat namja itu seperti tidak ada semangat untuk hidup. Ia bekerja semata – mata hanya untuk meyakinkan kedua orang tuanya, agar tidak terlalu mencemaskan dirinya.

-Drrrt…Drrrt-

Baekhyun melirik handphone Android diatas mejanya yang terus bergerak kecil karena getaran yang ditimbulkan handphone itu sendiri.

“Eoh.. Yeoboseyo aboeji” Sapa Baekhyun

Appa Baekhyun yang berada di seberang sana Nampaknya tersenyum kecil mendengar suara buah hatinya yang begitu dewasa.

“Bagaimana kabarmu nak?”

Baekhyun menyenderkan kepalanya ditempat duduk menutup matanya sejenak.

“Tidak terlalu baik aboeji,,, Kabarmu?” Tanya Baekhyun Balik

“Kabarku baik,, kamu mau oleh – oleh apa dari China?”

Baekhyun terkekeh kecil. Ayahnya masih bersikap seperti itu, sikap yang ditunjukkannya ketika Baekhyun masih kecil.

“Ck appa… kau masih menganggapku putra kecilmu eoh? Yah umurku sudah tidak kecil lagi Appa” terdengar tawa dari seberang sana nampaknya appanya sedang tertawa sekarang.

“Mianhae nak.. Hey kudengar kau cukup sibuk mengurusi perusahaan kita. Bagaimana kalau kita berlibur?”

“Tapi pekerjaanku masih banyak sekali appa.. Bagaimana bisa kau menyuruhku untuk berlibur? Aku tidak suka menunda – nunda pekerjaan appa”

“Tenang saja nak.. semua itu akan appa urusi. Jad ketika kau kembali dari liburanmu kau hanya tinggal menunggu kerjaan baru, bagaimana kau mau berlibur? Appa tidak ingin melihat wajahmu Nampak tua”

Baekhyun terdiam sejenak. Menimang – nimang tawaran yang sangat baik dari appanya. Tak lama kemudian semburat senyuman Nampak di wajah Baekhyun.

“Baiklah aku mau appa”

“Oke sekarang appa akan menelpon sekertaris Han untuk mengurusi tiket berliburmu ke Jeju”

“Ne Appa.. Gomawo”

“Ne Cheonma.. Anggap saja ini hadiah dariku

-::–::–::–::–::-::–::–::–::–::-

Baekhyun terus menggeret koper silver mininya. Dengan langkah yang mantap ia terus menyusuri bandara. Dengan kaca mata hitam terus bertengger di hidungnya dan senyum manis terpampang di wajahnya membuat namja itu tampak tampan dan keren sekali. Tak jarang yeoja – yeoja melirik kearahnya.

Baekhyun melambai kearah sebuah mobil sport berwarna hitam.

“Chanyeol!” Pekiknya.

Lelaki bertubuh tegap tersebut langsung melambai kearahnya, memamerkan senyuman yang menawan.

-::–::–::–::–::-::–::–::–::–::-

“Oh Sehun-ssi ini Jessica Jung”

Jessica membungkuk sopan. Menyusul namja dihadapannya ikut membungkuk sopan. Keduanya sama – sama melemparkan senyuman ramah sembari bersalaman.

“Bukankan kau istri dari direktur BY Corp, Byun Baekhyun bukan?” Tebak namja bernama Oh Sehun.

Jessica tersenyum lalu membungkuk sopan.

“Ne” jawabnya pelan.

“Begini saya tertarik untuk menyewa resort megah anda ini untuk dipakai pagelaran festival seni disini”

“Oh bisa. Kalian bisa menyewa resort kami.” Jessica tersenyum ramah.

“Mmh.. Bisakah Jessica-ssi menunjukkan saya fasilitas – fasilitas yang terdapat didalam resort ini?”

“Tentu.. Silahkan” Jessica dan Oh Sehun memulai tur kecil mereka di resort megah yang baru dua bulan di buka itu.

-::–::–::–::–::-::–::–::–::–::-

“Cih kau bilang apa? Aku Senang??. Yak bagaimana bisa aku senang sedangkan istriku meninggalkan aku tanpa kepastian?!” Pekik Baekhyun dengan suara yang agak melengking.

Chanyeol terkekeh kecil. Namja itu terlihat sangat santai menyetir mobilnya.

“Kapan kau akan menikahi Sooyoung?” Tanya Baekhyun tiba-tiba. Chanyeol menoleh sekilas lalu tersenyum.

“Entahlah” Tuntas chanyeol santai.

“Ck. Kau ini suka sekali mengulur – ulur waktu” Kilah Baekhyun. Jalan yang mulus ditambah angin dari pesisir laut Jeju membuat Baekhyun terlihat fresh. Chanyeol memang lebih memilih membuka kaca mobilnya untuk menikmati angin laut, dari pada angin AC mobilnya. Donghae menoleh ke kaca mobil disampingnya. Tatapannya tampak menerawang. Jeju memang indah, membuatnya dapat melepaskan semua bebannya sejenak.

“Sebuah kebodohan jika seseorang laki-laki tidak bisa menjelaskan sebuah permasalahan kepada istrinya. Misunderstanding sedang menimpa aku dan istriku sepertinya” Sahut Baekhyun tiba – tiba. Chanyeol hanya diam sambil menyetir mobil dengan tenang.

“Aku bahkan tidak mampu menahan Jessica untuk tetap berada di sampingku. Aku laki – laki yang bodoh!” Baekhyun menyenderkan badannya di bangku mobil. Matanya kembali terasa kosong. Dari bola matanya dapat tersirat perasaan takut dan cemas kehilangan istrinya hanya karena masalah yang tidak disengaja.

“Sudahlah Baekhyun. Kau kesini bukan untuk curhat masalah rumah tanggamu padaku bukan?” Chanyeol sebenarnya merasa iba dengan permasalahan Baekhyun dan Jessica, tapi dia tidak ingin Baekhyun terlalu larut dalam masalahnya yang akhirnya akan membuatnya stress.

“Ck… kau ini sahabat yang tidak bisa diandalkan” dengus Baekhyun kesal. Chanyeol tersenyum samar, setidaknya dia telah membuat Baekhyun sedikit lupa dengan masalahnya.

Keduanya pun tenggelam dalam kesunyian. Bukan karena canggung, mereka tidak mungkin bisa canggung apalagi mereka sudah bersahabat sejak kecil. Mereka hanya ingin tenggelam dalam pikiran mereka masing – masing tanpa inging diusik ataupun mengusik satu sama lain.

-::–::–::–::–::-::–::–::–::–::-

“Tadaa kita sudah sampai” Pekik Chanyeol riang

“Kau akan berlibur di resort ini” Lanjut Chanyeol

Baekhyun menatao keseluruhan tiap sudut resort tersebut. “Resort Baru?” Ujarnya.

“Ne, ini resort baru.. Baru dibuka sekitar 1 bulan yang lalu” Chanyeol menjawabnya dengan pasti.

“Nah selamat menikmati hari liburmu Baekhyun. Besok aku akan mengunjungimu lagi” Chanyeol menurunkan Baekhyun teapt di depan halaman ballroom Resort tersebut.

“Ne” jawab Baekhyun lesu. Setelah Chanyeol meninggalkannya. Baekhyun menghela nafas pelan..

“Seharusnya dia menemaniku” gumamnya kesal. Kakinya pun melangkah pergi dan tidak lupa ia membawa koper silver mininya. Matanya melirik kesemua sudut ballroom tersebut. Hingga akhirnya seorang namja menawarkan diri untuk membawakan kopernya.

“Mmh.. Apa anda tuan Byun Baekhyun?”

Baekhyun mengangguk “Ne saya Byun Baekhyun”

“Oh iya silahkan.. teman anda Park Chanyeol sudah memesankan satu kamar untuk anda, silahkan lewat sini tuan” Baekhyun mengikuti arah jalannya pelayan tersebut. Mereka menaiki sebuah lift. Diliriknya jari telunjuk pelayan hotel tersebut, jarinya menekan tombol 7. Tampaknya kamarnya berada di lantai 7. Kakinya sesekali mengetuk – ngetuk lantai lift tersebut sekedar menghilangkan jenuh dikepalanya.

‘Ting’

Keduanya kembali melanjutkan perjalanan mereka hingga akhirnya mereka sampai di lorong resort mewah tersebut. Mata Baekhyun dapat menangkap ukiran cantik disetiap lorong tersebut dan menambah kesan mewah resort tersebut. Dan tentu saja membuat Byun Baekhyun dapat terpukau melihat ukiran indah tersebut.

“Presdir” Baekhyun menengok kearah pelayan didepannya, pelayan tersebut tampak membungkuk samar. Dan dengan jelas dapat dia lihat seorang yeoja yang disampingnya ada seorang namja yang tampak keduanya sedang tersenyum kearah pelayan tersebut. Tapi baekhyun tidak dapat melihat sosok yeoja tersebut, karena tubuhnya dan tubuh yeoja itu bersampingan dengan haluan yang berbeda *bisa bayangin gak -.-. Hingga jarak mereka berbeda 6 langkah Baekhyun merasakan sesuatu yang familiar dari yeoja tersebut. Bau dan bentuk badan yeoja itu membuat Baekhyun merasakan sesuatu. Perasaan batinnya membuat tubuhnya terpaksa menatap kebelakang, sekedar melihat bayangan yeoja tersebut.

Tanpa dia sadari ternyata yeoja tersebut melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan. Matanya membulat sempurna, jelas saja perasaan itu muncul. Yeoja itu,,Yeoja yang membuat pikirannya kacau selama ini. Jessica Byun istri tercintanya.

Jessica tampak terkejut tapi tak lama wajahnya kembali berubah datar seperti mereka tidak saling kenal. Jessica kembali bercengkrama dengan Oh sehun, seperti tidak terjadi apa –apa. Hingga kedua orang itu menghilang dari sudut mata Baekhyun. Baekhyun menyentuh bagian dadanya. Rasanya sakit sekali, dia tidak bersalah bukan? Lalu mengapa istrinya begitu kejam dengannya. Bersama lelaki lain sedangkan Baekhyun tau jika Jessica mengerti kebiasaan Baekhyun yang akan selalu marah jika melihat dirinya bersama lelaki lain. Jessica membuatnya sangat terluka.

Adakah yang lebih menyakitkan dari ini? Diabaikan oleh orang yang kita sayangi. Apakah itu terasa adil bagimu dia mengabaikanmu hanya karena sebuah kesalahpahaman yang begitu bodoh

“Tuan ini kamar anda” Baekhyun yang tengah tertegun pedih segera membuyarkan lamunannya, dan dengan berat hati dia menoleh kebelakang. Terlihat sosok pelayannya berdiri di salah satu pintu kamar resort tersebut.

-::–::–::–::–::–::–::–::–::–::–::-

Baekhyun merebahkan dirinya diatas ranjang king size nya. Matanya terpejam karena kejadian beberapa menit lalu, yang kini tengah terngiang-ngiang kembali diotaknya. Tangan kanannya menyentuh dadanya. Tak lama ringisan keluar dari bibirnya. Baekhyun menangis.. rindu yang sangat menyakitkan, walaupun mereka sudah bertemu tetap saja rindu itu masih menghampiri tubuhnya. Tangannya tak sampai untuk memeluk Jessica, menghirup dalam – dalam aroma khas tubuh Jessica yang baginya adalah sebuah candu.

Pemahaman dan pengertian adalah otak dari mencairnya suatu masalah. Jika kau tidak dapat menemukan pemahaman dan pengertian dari masalah itu, makan masalah itu tidak akan pernah ditemukan ujungnya, yang hanya akan berakhir tanpa suatu kualifikasi yang benar.

-::–::–::–::–::–::–::–::–::–::–::-

“Mmh.. Jessica-ssi” Jessica segera terbangun dari lamunannya saat Sehun menyentuh pundaknya lembut. Jessica menoleh ke arah Sehun yang duduk disampingnya dan tersenyum ramah.

“Ne, ada apa?” Tanya Jessica ramah.

Sehun membalas senyuman ramah Jessica, Namja manis itu menyesap kembali capucinno latte miliknya sebelum akhirnya bibirnya kembali terujar “Gwenchana? Tampaknya kau sedang tidak enak badan”

Jessica menggeleng cepat, seolah mengatakan itu tidak benar. “Anio.. Aku tidak sakit” Jawabnya cepat.

Sehun mengangguk mengerti. Mereka kembali terdiam sambil menikmati minuman masing – masing. Tanpa Jessica sadari sedari tadi sehun tengah memperhatikannya dengan senyuman samar tertera diwajahnya. Sedangkan Jessica hanya asyik memandangi gelasnya.

“Kau sudah 5 bulan tidak pulang ke Seoul. Apa kau tidak rindu suamimu Byu Baekhyun?

Jessica hanya tersenyum kecil, sembari kembali menyesap minumannya. Menghela nafas panjang, pertanyaan yang harusnya bisa dijawab dengan sangat mudah, tetapi terasa kelu dilidahnya. Benar dia sangat merindukan Baekhyun, tetapi rindu itu terasa begitu menyakitkan di hatinya.

“Tentu aku rindu padanya.” Jawab Jessica kecil

Sehun kembali mengangguk. Bibirnya kembali bergerak kecil, bersiap melemparkan sebuah pertanyaan kedua untuk Jessica.

“Aku dengar kau sedang bermasalah dengan rumah tanggamu. Apa itu benar Jessica-ssi?” Tanyanya santai.

Jessica terhenyak dan segera menoleh kearah Sehun sebuah tatapan yang mengisyaratkan ‘Bagaimana kau bisa tau?’ segera terarah kewajah sehun yang kini sedang terkekeh kecil melihat raut wajah Jessica.

“Semua orang sudah tau Jessica-ssi. Bahkan kalau tidak salah kau sudah memberikan surat perceraian untuk Baekhyun-ssi tanda tangani” Jessica hanya menunduk sedih.

“Jessica-ssi maaf jika aku lancang, tapi apa masalah kalian begitu besar, hingga surat perceraian sudah berada di tangan kalian? Jika surat perceraian sudah ditandatangani artinya tidak ada pilihan lain” lanjut Sehun bijak. Tak lama kemudian namja itu bangkit dari duduknya lalu menepuk pundak Jessica sembari tersenyum kecil dan melangkah pergi.

“Aku minta Bir” Pesan Jessica kepada seorang pelayan. Pelayan tersebut mengangguk dan mengambilkan Jessica sebotol Bir.

Tanpa dia sadari tangan kirinya menyentuh jari manis tangan kanannya, tangan kirinya dapat merasakan sebuah benda tengah melingkar manis dijari manisnya, matanya menoleh kearah benda tersebut bersamaan dengan itu seulas senyuman kecil dan air mata menetes di pipinya. Matanya dapat menangkap sebuah ukiran nama di cincin tersebut – Byun Baekhyun-. Jessica tersenyum kecil memandangi cincin yang terbuat dari emas dengan sebuah berlian menjadi mahkota di cincin tersebut. Tangan kirinya bergerak menghapus air matanya.

“Presdir~” Jessica segera menoleh kebelakang, dan dapat dilihatnya seorang pelayan dengan jas berwarna hitam menghampirinya.

“Orang didalam ruangan khusus itu meminta anda menemuinya” Jessica sedikit heran, bahkan alisnya saling bertautan. Siapa orang itu?

Jessica segera melangkahkan kakinya ketempat yang ditunjuk oleh pelayan tersebut.

Bukannya ini ruangan khusus yang dipesan bila ada pesta, tapi mengapa dia tidak melihat banyak orang didalamnya. Matanya meneliti setiap sudut ruangan tersebut, tak lama tangannya bergerak untuk menutup pintu ruangan tersebut, matanya menangkap seorang namja yang sedang duduk di sofa besar dengan tangan menggenggam gelas wine sambil menunduk.

Jessica mendekati namja tersebut, merasa kenal dengan postur tubuh namja tersebut. Tangannya bergerak untuk menyentuh pundak namja yang memakai kemeja biru tersebut dengan bagian lengan yang dilipat keatas. Jessica mendudukan dirinya disamping namja tersebut.

“Ada apa mencari saya?” Tanya Jessica ragu. Perlahan namja tersebut menoleh kearahnya dengan tatapan dingin.

Jessica menatap tak percaya matanya membulat sempurna, bahkan tangannya yang tadinya tengah menyentuh pundak namja itu reflex berpindah menutup mulutnya tak percaya. Namja ini?! Namja yang tengah ia rindukan tadi bukan?!

“Oppa” Kagetnya suaranya bahkan terasa tertahan, hanya karena melihat tatapan namja itu. Tatapan yang baru dilihatnya kali ini. Tak ada tatapan kasih saying tertera di wajah namja itu

“Kau jahat Sica-ah…” Jessica mengerutkan dahinya. Apa namja ini mabuk?

“Baekhyun Oppa” Jessica perlahan menyentuh kantong mata Baekhyun yang terlihat sedikit menggelap. Tak lama tangannya menyentuh pipi Baekhyun kasihan.

“Ini yang kau mau bukan? Melihatku seperti ini” Jawab Baekhyun dengan kekehan datar yang terdengar miris di telinga Jessica, Jessica menggigit bibir bawahnya, matanya menatap kebawah tak berani menatap Baekhyun yang kini tengah menatapnya lekat. Seketika tubuhnya terasa bergetar, bagaimana bisa orang yang dicintainya malah membuat dirinya merasa begitu salah dan bodoh.

Jessica merasakan tangan Baekhyun menyentuh tangannya yang sedang menyentuh pipi Baekhyun, Baekhyun mencengkram tangannya kuat. Dia tau jika cengkraman Baekhyun membuatnya merasa kesakitan. Tapi Jessica tidak bisa berkutik, dia hanya bisa diam, terdiam dibalik kerisauannya. Keringat dingin mulai mengucur saat dia merasa Baekhyun tengah menarik tubuhnya agar lebih dekat dengan namja tersebut.

Dengan keberanian yang cukup Jessica menatap Baekhyun yang tengah menatapnya tajam. Jessica hanya diam ketika kini giliran tangan Baekhyun yang menyentuh pipinya, keningnya dan terakhir mengusap bibirnya, perlahan tatapan namja itu berubah, tatapan lembut. Tatapan khas yang dulu selalu namja itu perlihatkan kepadanya.

“Aku mencintaimu, mengapa kau tidak bisa membiarkanku menjelaskannya. Apa kau ingin aku segera mati karena memikirkan surat perceraian itu” Jessica hanya diam rasanya ingin sekai dia menjauhi Baekhyun, sekedar untuk mengatur detak jantungnya. Dia sangat rindu pada Baekhyun, dan kini jarak mereka sangat dekat, ingin sekali Jessica memeluk Baekhyun, tapi bukankah saat ini ada sebuah jarak yang sangat rumit sedang melintang panjang diantara keduanya.

Jessica memberanikan diri menjauhi Baekhyun, tetapi dengan cepat Baekhyun menarik tubuhnya kembali merapat dengannya. Membuatnya merutuki dirinya sendiri karena tak cepat pergi sedari tadi.

“Aku…” ucap Jessica kecil, Yeoja itu menghela nafas panjang “ingin pergi…” lanjutnya.

Baekhyun mendesah “ Kau ingin bersama namja itu, namja yang sudah mengisi hatimu selama 5 bulan ini? Namja yang sudah mampu menggantikanku dihatimu” Ujar Baekhyun dingin tapi terdengar tegas.

“Kembalilah padaku Jessica… Kau salah paham, Yeoja itu..” setitik air mata keluar dari pelupuk mata Baekhyun. Jessica dapat merasakan betapa menyakitkan tindakannya selama ini pada Baekhyun.

“Kau salah aku tidak pernah berselingkuh Jessica. Saat itu sekertarisku hanya ingin mengambil map di depanku, tapi malah tak sengaja terjatuh di pangkuanku” Jelas Baekhyun

“Kenapa tanpa penjelasan yang pasti dariku kau sudah pergi bersama namja lain Sica? Apa kau tak mencintaiku lagi?”

Jessica menggigit bibir bawahnya takut. Bukannya dia bodoh? Rasa bersalah bergejolak dihatinya. Baekhyun tersiksa karenanya. Ia merasakan sesuatu, dia dapat merasakan Baekhyun membuka jarak diantara mereka, Baekhyun sedikit berpindah tempat. Mengapa Baekhyun begitu? Tetaplag seperti tadi… Jessica benar – benar ingin mereka seperti tadi.

“Hanya karena itu kau membuatku tersiksa? Bisakah kau mendengarkanku secara perlahan” Baekhyun meraih jasnya, lalu bangkit dari duduknya. Ia melangkah pergi tanpa menengok ke arah Jessica yang kini terduduk kaku menatap kepergiannya cemas.

“Kau bisa temui pacarmu itu.” Ujar Baekhyun saat langkahnya terhenti sejenak. Tanpa menengok ke arah Jessica. Lalu kakinya kembali melangkah meninggalkan Jessica yang kini sudah meneteskan air matanya. Segalanya bisa berakhir karena kesalahannya, mendengar sesuatu yang padahal topic ini sangat penting baginya, badannya terasa melemas seketika. Mengapa dia merasa bahwa dialah yang tersakiti sekarang, tersakiti oleh cinta dan sikapna. Bagaikan sebuah bunga tanpa tangkainya, yang akan mati secara perlahan.

Baekhyun tersenyum miris. Dia sepertinya akan mengira jika hubungannya dengan Jessica akan benar – benar hancur, tidak ada kesempatan lagi baginya dan Jessica. Sama – sama hancur karena sebuah kesalahpahaman, dan yang lebih parah akan berakhir dengan sebuah penyesalan yang memang akan selalu datang di akhir. Baekhyun merasa sesuatu menusuk hatinya, yeoja itu, apa dia berselingkuh dibelakangnya selagi Jessica bermasalah dengan dirinya?. Dia tidak tau bahwa segalanya akan menjadi begini. Takdir memang dapat merubah sengalanya dalam satu waktu.

Baekhyun terpaksa menghentikan langkahnya saat dia merasa sebuah lengan kecil tengah melingkar di pinggangnya. Dia terkesiab dan segera menatap tangan kecil dipinggangnya. Dia dapat merasakan sebuah tubuh kecil mendekap tubuhnya hangat dari belakang, dia juga dapat merasakan yeoja ini menangis?

“Kajima… Jangan tinggalkan aku oppa…” Jessica menangis tersedu – sedu, Baekhyun menghela nafas panjang. Apa yeoja ini menyesal?

Baekhyun mengelus telapak tangan Jessica dipinggangnya. Seulas senyum kecil tampak diwajahnya, Suara tangis Jessica begitu lucu, mengingatkannya pada moment mereka yang begitu manis, bukannya tangisan itu juga termasuk dalam category moment mereka?

“Oppa Mianhe… Aku mohon maafkan aku… Aku bodoh tidak bisa mengertimu… Maafkan aku Oppa” Isakan Jessica membuat Baekhyun merasa terharu. Aigoo gadis ini menyesal.

“Aku tidak berselingkuh Oppa. Sungguh! Sehun hanya seorang pelanggan yang akan menyewa resort ini… Makanya aku membantunya menjelaskan kelebihan yang ada di resortku ini” Jelas Jessica cepat.

Baekhyun melepaskan pelukan Jessica dan membalikkan tubuhnya menatap yeoja cantik yang kini tengah sedikit terisak. Baekhyun memeluk Jessica, menghirup dalam – dalam aroma rambut yeoja itu. Yeoja yang sudah dia rindukan selama ini. Entahlah tiba – tiba dia merasa lega dengan penjelasan yang Jessica berikan kepadanya.

“Kau tau appamu sempat menamparku karena dia mengira aku membiarkannmu pergi. Tapi untunglah ada eomma mu. Appamu tidak mau mendengar penjelasanku sampai habis.”

“Omo! Benarkah? Mianhe Oppa, Maafkan appaku”

“Kau dan appamu itu sama saja, bukan seorang pendengar yang baik” Ejek Baekhyun halus. Membuat Jessica mengerucutkan bibirnya sebal.

“Aku kan sudah minta maaf Oppa” Jawab Jessica pelan.

“Ck. Ayo sekarang kita ke Seoul… Selesaikan masalah kita” Bisik Baekhyun pelan.

Jessica mengeratkan pelukannya dan menutup matanya, merasakan kembali pelukan Baekhyun, sangat nyaman seperti dulu.

Jessica mengulum bibirnya sebelum akhirnya dia mendengus “Shiro! Aku sibuk, kau saja yang pulang Oppa”

Baekhyun terkekeh kecil. Seperti anak kecil pikirnya.

“Alasan! Bukannya kau ingin bercerai denganku?”

“Tidak mau! Akukan sudah tau maksud dari masalah ini dan terbukti kau tidak menyelingkuhiku!”

“Ck. Dasar anak kecil. Makanya jadi pendengar yang baik, jangan hanya mau selalu didengarkan.” Jessica terkekeh kecil. Baekhyun melonggarkan pelukannya sebelum menatap lekat Jessica.

Belum sempat Jessica membalas ucapan Baekhyun. Jessica telah dibuat membeku dengan tindakan Baekhyun, bibirnya ia sapukan kebibir Jessica dan mengecupnya hati – hati. Terkejut memang namun tidak ada penolakan dari Jessica.

Lama terjadi kontak bibir diantara Baekhyun dan Jessica sampai Baekhyun sendiri yang mengakhiri ciumannya “aku benar – benar mencintaimu Sica”

-::–::–::–::–::–::–::–::–::–::–::-

“Oppa!!” Jessica terus memekik kencang, Baekhyun hanya tertawa.Saat ini mereka sedang menaiki mobil sport tanpa atap. Baekhyun memakai setelan santai dengan kacamata hitam sedang mengendarai mobil tersebut, sembari menyusuri deretan jalan yang dipinggirnya sudah terlihat pantai. Jessica mengenakan kacamata hitam dengan topi berpinggiran terus saja melebarkan kedua tangannya sembari memejamkan matanya, merasakan kembali kebahagiaan mereka.

Chanyeol dan Sooyoung yang memandangi mereka dari pantai hanya menggeleng kecil.

“Oppa bukankah itu Baekhyun Oppa dan Jessica Eonni?”

“Mmh… Wae?”

“Bukannya mereka akan bercerai?”

Chanyeol terkekeh kecil sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Sooyoung.

“Sepertinya tidak jadi… Baekhyun sudah menyelesaikannya dengan benar”

“Oh begitu… Lalu bagaimana Baekhyun Oppa bisa tau resort milik Jessica eonni?”

“Kalau itu dia tidak tau, aku sengaja menjebaknya menginap disana agar bisa bertemu Jessica”

Sooyoung hanya mengangguk kecil seulas senyum tampak dibibirnya. Sooyoung berjalan kecil menuju air laut unutk menikmati air tersebut.

“Sooyoung kau mau kemana?” Chanyeol mengejar Sooyoung yang tengah jalan mendahuluinya.

-::–::–::–::–::–::–::–::–::–::–::-

“Huwaaa suamiku tampan sekali, lihat rambutmu melayang – laying lucu” Jessica duduk kembali dan melemparkan senyumannya kepada Baekhyun.

“Ck. Kau baru sadar suamimu ini sangat tampan?” Baekhyun menatap Jessica sekilas. Jessica mengulum bibirnya sejenak sebelum akhirnya Yeoja manis itu melempar senyumannya kepada Baekhyun dan merangkul lengan kanan Baekhyun.

“Kalau aku Oppa?”

Baekhyun tersenyum menggunakan tangan kirinya yang tengah menyetir, dengan cepat dia lepaskan sejenak lalu mengelus puncak kepala Jessica.

“Kau mau tau?” Jessica segera mengangguk cepat.

Dengan smirk kecilnya Telunjuk tangan kanannya menyentuh bibirnya sembari berkata “Cium aku kalau begitu”

Jessica segera menjauhkan dirinya dari Baekhyun, ditatapnya nanar Baekhyun yang kini terlihat santai dengan tetap focus menyetir mobilnya. Apakah harus begitu? Namja ini memang benar – benar menyebalkan.

“Kau ini! Cuma begitu saja kau harus meminta ciuman dariku… Kau begitu menyebalkan!”

“Hanya ciuman dibibirmu yang membuatku berbicara dengan benar, Cepat cium aku. Kita sudah lama bukan tidak bertemu?” balas Baekhyun dengan santai.

Jessica kembali mendengus kesal. Tapi Baekhyun memang benar, dia sudah tidak bertemu dengan Baekhyun lama sekali. Jessica mencengkram ujung Baju terusan selutunya kuat.

“Oppa…”

“Mmh…” Jawab Baekhyun tetap focus menyetir.

“Bisa kau pinggirkan mobil ini didekat pantai itu?” Tunjuk Jessica. Baekhyun tersenyum dan dengan cepat diarahkannya mobil mereka menuju pantai tersebut.

Dengan cepat Jessica keluar dari mobil mereka dan mencengkram lengan Baekhyun yang baru saja keluar dari mobil. Segera ditariknya Baekhyun untuk berlari bersama mendekati air laut tersebut.

“Lihat Oppa… Indah sekali” Baekhyun menatap kearah yang ditunjuk Jessica. Dan seketika dia terpesona melihat pemandangan yang begitu indah didepannya.

Jessica yang berada disampingnya hanya tertawa melihat ekspresi suaminya. Tanpa Baekhyun ketahui kini Yeoja itu berjinjit kecil menggapai bibirnya, bahkan topi bundar sudah tidak melekat lagi di kepala Jessica.

‘Chu~”

Jessica mencium Baekhyun yang kini sedang membeku dengan apa yang dilakukan Jessica. Tapi tak lama kemudaian tangannya sudah melingkar dipinggang Jessica. Tangan kanannya terjulur untuk mengambil topi bundar yang ada ditangan Jessica dan diarahkan topi itu untuk menutupi wajah mereka yang tengah berciuman.

“Beritau aku”

Baekhyun seketika tertawa. Benar bukan istrinya memang masih seperti anak kecil.

“Baiklah aku beritau ya, kau itu sangat cantik. Memang masih banyak wanita di dunia ini yang mungkin lebih cantik darimu, tapi tetap saja tidak ada yang lebih cantik darimu dihatiku.” Baekhyun berkata sambil tersenyum hangat kepada Jessica, melihat hal itu setiap sudut bibir Jessica terangkat dan membentuk senyuman yang sangat tulus.

-::–::–::–::–::–::–::–::–::–::–::-

Baekhyun menggerutu kesal. Siapa yang berani menganggu tidurnya di jam 2 petang. Baekhyun segera membuka pintu kamarnya, dan betapa kagetnya ternyata yang bertamu adalah Jessica. Mata yeoja itu terlihat sangat lelah, bahkan kemeja yang dipakai yeoja itu sudah sangat berantakan.

“Aku lelah Oppa” Ucap Jessica dengan suara pelan yang terdengar sangat lirih.

“Kan sudah aku bilang jangan bekerja terlalu keras! Mengapa kau masih saja memaksa fisikmu?!” pekik Baekhyun marah.

“Aku hanya ingin segera menyelesaikan urusanku hari ini, agar besok kita bisa cepat pulang ke Seoul Oppa” Baekhyun hanya menggeleng lemah mengapa yeoja ini sangat keras kepala?!

Baekhyun dengan cepat menahan tubuh Jessica yang nyaris jatuh. Dia segera menggendong Jessica ala bridal, dengan kaki mendorong pintu kamar tempatnya menginap agar tertutup untung saja pintu disana terkunci otomatis.

“Kau pasti sangat lelah dan sekarang beristirahatlah” Baekhyun menidurkan Jessica dengan hati – hati. Dilepaskannya high heels Jessica dan menyelimuti tubuh mungil itu dengan selimut. Dengan perlahan Baekhyun mulai merebahkan dirinya di samping Jessica dan memeluknya.

“Bodoh… Sudah tau fisiknya sangat lemah mengapa harus dia semua yang mengerjakannya” gumam Baekhyun pelan, lalu mengecup sekilas dahi Jessica sebelum akhirnya Baekhyun memejamkan matanya dan berkelana di bawah alam sadarnya.

END

12 thoughts on “[TwoShoot] I Don’t Wanna Hurt You (END)

  1. akhir’a tuntas sdah mslah’a. jdi pnyabab mslah’a ni. dsr sica kknakan… udh dijlasin bru tu nyesel… hemmmm… law udh cmburu ya bgini ni…. untung hubungan’a bs dislmatkn…
    ditggu ff mu yg lain’a thor!!

Leave a comment